KEBERHASILAN PROGRAM PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI PT PERTAMINA PATRA NIAGA INTEGRATED TERMINAL TELUK KABUNG
KEBERHASILAN PROGRAM
PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
PT PERTAMINA PATRA NIAGA INTEGRATED TERMINAL TELUK KABUNG
1. DATA ABSOLUT
Berikut data absolut program perlindungan keanekaragaman hayati PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Teluk Kabung dari tahun 2019-2023 (bulan Juni)
Tabel 1 Hasil Absolut Keanekaragaman Hayati PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Teluk Kabung
Keterangan : *) data sampai bulan Juni
Secara umum terjadi peningkatan nilai indeks keanekaragaman hayati di seluruh area konservasi PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Teluk Kabung. Semakin baiknya upaya perlindungan keanekaragaman hayati PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Teluk Kabung dapat diketahui dari grafik peningkatan nilai absolut program perlindungan keanekaragaman hayati berikut
Gambar 1 Grafik Kecenderungan Absolut Program Perlindungan Keanekaragaman Hayati
Gambar 2 Grafik Kecenderungan Kenaikan Indeks Keanekaragaman Hayati
1. METODE PERHITUNGAN INDEKS KEANEKARAGAMAN HAYATI
Nilai indeks keanekaragaman hayati dihitung menggunakan indeks “Shannon-Wiener”, yaitu dengan menggunakan rumus:
H’=-Σpi ln pi,
dimana, pi = ni/N
H’ = Indeks Shannon-Wiener
ni = Jumlah individu spesies i
N = Jumlah total individu
Berikut kriteria dari nilai Indeks Shannon - Wiener :
H' < 1 : Keanekaragaman rendah;
1 < H' < 3 : Keanekaragaman sedang;
H' > 3 : Keanekaragaman tinggi.
2. BUKTI PERHITUNGAN DATA ABSOLUT PROGRAM PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
a. Program Transplantasi Terumbu Karang dengan Metode ARC (Artificial Reef from Concrete)
i. Deskripsi Program
Terumbu
karang merupakan ekosistem yang unik, memiliki nilai yang sangat tinggi baik
dari segi ekologis maupun dari sisi ekonomi. Didalamnya hidup beraneka ragam
biota laut yang saling berinteraksi membentuk suatu ekosistem. Tingginya nilai yang
dimiliki oleh terumbu karang tidak serta-merta membuatnya aman dari berbagai
faktor kerusakan baik yang disebabkan oleh alam maupun oleh manusiayang
dampaknya lebih besar, kerusakan terumbu karang yang disebabkan oleh manusia
yaitu dengan banyaknya terjadi penangkapan ikan dengan
menggunakan bahan peledak, penggunaan sianida
(potas), penambangan batu karang yang digunakan untuk bahan bangunan.
Perairan pantai barat Sumatera pada awal tahun 2016, mengalami fenomena alam yang cukup menganggu ekosistem terumbu karang, fenomena ini dinamakan pemutihan terumbu karang atau coral bleaching dimana perubahan warna pada jaringan karang dari yang semula berwarna kecoklat-coklatan atau kehijau-hijauan berubah menjadi putih pucat. Coral bleaching merupakan peristiwa lepasnya alga yang bersimbiosis (zooxanthela) yang merupakan tempat bergantungnya polip karang untuk mendapatkan makanan.
Tingginya kerusakan yang dialami oleh ekosistem terumbu karang perlu diminimalisir dengan berbagai metode, salah satunya dengan metode terumbu buatan (artificial reef).
Adapun fungsi terumbu karang secara ekologis adalah sebagai tempat rumah ikan, sebagai tempat bermain ikan dan spawning agregation.
Gambar 3 Monitoring Program Terumbu Karang Metode ARC
ii. Data-data Pendukung
Tabel 2 Daftar Jenis Ikan Karang Program Transplantasi Terumbu Karang dengan Metode ARC (Artificial Reef from Concrete) Tahun 2021-2023
Keterangan : *) Data hingga bulan Juni
i. Bukti Perhitungan
Contoh perhitungan program Transplantasi Terumbu Karang dengan Metode ARC (Artificial Reef from Concrete) Tahun 2022.
Diketahui :
ni = Jumlah spesies Chaetodon kleenii = 7 ekor
N = Jumlah total individu = 1471 ekor
pi = = 7/1471
= 0,0101
Ln pi (Chaetodon kleenii) = LN (0,0101)
= -4,5966
pi Ln pi (Chaetodon kleenii) = 0,0101 x (-4,5966)
= -0,0464
H’ fauna = -Σpi ln pi
= - (-3,5687)
= 3,5687
Untuk lebih jelasnya, perhitungan indeks keanekaragaman hayati fauna program Transplantasi Terumbu Karang dengan Metode ARC (Artificial Reef from Concrete) tahun 2022 dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 3 Perhitungan Indeks Keanekaragaman Hayati Fauna Tahun 2022
i. Tabel Rekap Absolut 2019-2023*
Tabel 4 Rekap hasil absolut program Transplantasi Terumbu Karang dengan Metode ARC (Artificial Reef from Concrete) tahun 2019-2023
No. |
Program Perlindungan Keanekaragaman Hayati |
Jenis Spesies atau Luasan |
Tahun |
Satuan |
||||
2019 |
2020 |
2021 |
2022 |
2023* |
||||
Absolut |
Absolut |
Absolut |
Absolut |
Absolut |
||||
1 |
Transplantasi Terumbu Karang dengan metode ARC (Artificial Reef from Concrete) |
Fauna |
- |
- |
694 |
1.471 |
1.478 |
Ekor |
Indeks Fauna |
- |
- |
3,5682 |
3,5687 |
3,7604 |
H' |
*) Data hingga Bulan Juni
Gambar 3 Grafik Trendline Jumlah Fauna Program Transplantasi Terumbu Karang dengan Metode ARC (Artificial Reef from Concrete)
a. Program Rehabilitasi Mangrove Dengan Metode Diurnal Tides
i. Deskripsi Program
Pada saat ini diketahui bahwa luas hutan mangrove yang masih tersisa tinggal 60 % dari luas total hutan mangrove 5-9 tahun yang lalu. Pulau Jawa hanya menyisakan 11 % hutan mangrovenya. Dari perhitungan tersebut berarti hutan mangrove yang telah hilang sekitar 40 % dan kemungkinan akan berkurang akan semakin bertambah. Data yang diolah adalah data 5-9 tahun yang lalu. Kegiatan pembangunan memberikan sumbangan terbesar terhadap menurunya luas areal mangrove di Indonesia. Seiring dengan penebangan kayunya, lahan mangrove yang telah habis kayunya dikonversi menjadi lahan-lahan tambak dan areal pertanian.
Ekosistem hutan mangrove sebagai sistem penyangga kehidupan memiliki fungsi ekologis yang sangat penting bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Keberadaan hutan mangrove ini sangat penting, karena dapat menjadi penghalang dari serangan ombak dan angin laut sehingga tidak berlebihan jika hutan mangrove merupakan penyangga kehidupan manusia, terutama yang tinggal di sepanjang pantai. Peristiwa tsunami pada tahun 2004 yang lalu memberi bukti nyata bahwa pada daerah pantai yang mempunyai hutan mangrove yang lebat ternyata dampak tsunaminya sangat minim atau relatif tidak membahayakan kehidupan masyarakat pesisir pantainya.
Kondisi hutan mangrove di Kota Padang pada beberapa tempat juga mengalamipenurunan luas, dan perlu untuk dilakukan rehabilitasi. Berdasarkan uraian tersebutdiatas, rehabilitasi hutan mangrove di lahan-lahan hutan yang mengalami degradasimutlak segera dilakukan. Sebagai langkah awal, dilakukan peninjauan lapangan untukmenentukan hutan mangrove yang perlu direhabilitasi dalam waktu cepat karena memiliki kerusakan yang cukup besar.
Gambar 4 Monitoring Program Rehabilitasi Mangrove Dengan Metode Diurnal Tides
ii. Bukti Perhitungan
Contoh perhitungan program Rehabilitasi Mangrove Dengan Metode Diurnal Tides Tahun 2023.
Jumlah tanaman mangrove tahun 2023 = 6.000 batang
iii. Tabel Rekap Absolut 2019-2023*
Tabel 7 Rekap hasil absolut program Rehabilitasi Mangrove Dengan Metode Diurnal Tides tahun 2019-2023
No |
Program |
Jenis Spesies atau Luasan |
Hasil Absolut Keanekaragaman Hayati |
Satuan |
||||
2019 |
2020 |
2021 |
2022 |
2023* |
||||
Hasil |
Hasil |
Hasil |
Hasil |
Hasil |
||||
1 |
Rehabilitasi Mangrove Dengan Metode Diurnal Tides |
Flora |
- |
- |
- |
3.500 |
6.000 |
Batang |
Luas Area |
- |
- |
- |
1,50 |
1,50 |
Ha |
*) Data hingga Bulan Juni
Gambar 5 Grafik Trendline Jumlah Flora Program Rehabilitasi Mangrove Dengan Metode Diurnal Tides
programnya bagus
BalasHapus