Program Edukasi Lingkungan Pentingnya Ekosistem Terumbu Karang dan Ekosistem Terkait Lainya Kawasan Taman Bawah Laut di Masa Pandemi Covid-19
Program Edukasi Lingkungan Pentingnya Ekosistem Terumbu Karang dan Ekosistem Terkait Lainya Kawasan Taman Bawah Laut di Masa Pandemi Covid-19
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Keberadaan PT. PERTAMINA (Persero) di Kota Padang khususnya dalam bidang Konservasi Keanekaragaman Hayati terutama rehabilitasi sumberdaya alam berupa rehabilitasi Pulau Pasumpahan (Taman Bawah laut Pertamina) di lokasi Desa Sei. Pisang dari tahun 2018– 2019 telah memperlihatkan peningkatan akan pemulihan sumberdaya alam baik berupa peningkatan pertumbuhan terumbu karang yang dilakukan transplantasi dan pertumbuhan alami (requipment), peningkatan ikan karang berupa ikan target yang menjadi tujuan penangkapan dan juga ikan mayor yang sering menjadi ikon bagi para wisatawan, serta juga meningkatnya kehadiran ekosistem benthos berupa megabenthos yang juga mengalami peningkatan kehadiran yang terdiri dari teripang, lobster dan kima.
Pada Tahun 2020, melalui CV. SANARI selaku vendor yang terlibat langsung dalam kegiatan Konservasi Keanekaragaman Hayati, mengajukan bentuk kegiatan yang mengarah kepada peningkatan kesadaran sumberdaya manusia (SDM) dengan tujuan agar masyarakat yang berada di kawasan konservasi keanekaragaman hayati memiliki kesadaran dan pengetahuan untuk menjaga, merawat, serta memiliki rasa tanggung jawab akan arti pentingnya keanekaragaman hayati yang telah ada, demi kesejahteraan dan keberlangsungan hidup anak cucu, serta generasi penerus mereka nantinya.
Desa Sei. Pisang merupakan salah satu destinasi pariwisata yang cukup terkenal di Kota Padang, saat ini telah didukung dengan akses jalan yang baik, keberadaan sarana transportasi laut yang cukup memadai,dan sumberdaya alam berupa pulau-pulau sekitar dengan pasir pantai putih yang halus, serta perairan yang jernih membuat wisatawan tertarik untuk selalu datang berkunjung.
Besarnya potensi sumberdaya alam di sekitar Desa Sei. Pisang, dimanfaatkan oleh para wisatawan baik yang berasal dari Kota Padang maupun di luar Kota Padang untuk berkunjung kepulau sekitar untuk menikmati suasana wisata bahari. Salah satu kawasan wisata bahari yang sering dikunjungi adalah Pulau Pasumpahan sebagai pulau yang terdekat dengan Desa Sei. Pisang. Di Pulau Pasumpahan memiliki potensi berupa pasir putih yang terbentang, air laut yang jernih berwarna hijau kebiru-biruan, fasilitas pondok yang masih alami serta terdapatnya Taman Bawah Laut Pertamina yang mulai di lirik oleh para wisatawan sebagai objek destinasi wisata yang memiliki nilai lebih.
Kehadiran wisatawan yang hadir di Desa Sei. Pisang dan berkunjung ke Pulau Pasumpahan (khususnya) memiliki peranan yang positif maupun negative. Pada peranan positif, sangat dirasakan oleh masyarakat sekitar dan pengelola pulau berupa PAD yang sangat meningkat terutama di hari libur dan akhir pekan yang dijadikan waktu untuk berkunjung. Untuk peran negatife, timbulnya degradasi lingkungan yang diakibatkan oleh masih sering terjadinya pembuangan sampah plastik dari daratan pulau, serta adanya aktivitas menginjak terumbu karang yang tumbuh untuk melihat keindahan bawah laut Pulau Pasumpahan terutama di bagian Taman Bawah Laut Pertamina.
Selain permasalahan wisatawan yang hadir pada kawasan wisata, pada tahun ini juga diiringi oleh munculnya masalah kesehatan yang mengancam kesejahteraan masyarakat pesisir yaitu COVID 19, yang apabila tidak terlaksananya protokol kesehatan yang dianjurkan oleh Pemerintah Pusat berupa seringnya melakukan cuci tangan dan memakai masker di ruangan terbuka (daerah wisata), maka akan menimbulkan permasalahan baru dikalangan masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas, kami dari CV. SANARI mengajukan bentuk kegiatan yang bertujuan memberikan “Edukasi Lingkungan Pentingnya Ekosistem Terumbu Karang dan Ekosistem Terkait Lainya Kawasan Taman Bawah Laut di Masa Pandemi Covid-19” kepada wisatawan yang berkunjung ke Pulau Pasumpahan. Selain itu, agar terlaksananya program pemerintah dalam mengurangi penyebaran COVID-19 di daerah, maka dibutuhkan prasarana kesehatan berupa alat cuci tangan dan pemakaian masker wajah.
1.2. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari adanya “Edukasi Lingkungan Pentingnya Ekosistem Terumbu Karang dan Ekosistem Terkait Lainya Kawasan Taman Bawah Laut di Masa Pandemi Covid-19” ini adalah :sebagai berikut :
1. Mengoptimalkan sarana edukasi taman bawah laut,
2. Memberikan edukasi dan mengajak ikut wisatawan peduli konservasi laut,
3. Memberikan edukasi terkait protokol kesehatan berwisata pada masa pandemi COVIDS-19.
II. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1. Waktu Pelaksanaan
Pelaksaan kegiatan ini dilakukan dengan durasi waktu selama lima (5) bulan, dimulai dari bulan Desember 2020.hingga April 2021.
2.2. Tempat dan Sasaran Kegiatan
Kegiatan “Edukasi Lingkungan Pentingnya Ekosistem Terumbu Karang dan Ekosistem Terkait Lainya Kawasan Taman Bawah Laut di Masa Pandemi Covid-19” dilaksanakan di Pulau Pasumpahan yang berada dalam wilayah administrasi Desa Sei. Pisang, Kec. Bungus. Kota Padang. Selanjutnya, yang menjadi sasaran dari kegiatan ini adalah wisatawan yang datang berkunjung ke Pulau Pasumpahan.
2.3. Metode Kegiatan
Kegiatan edukasi ini dilakukan dengan cara mengundang para wisatawan yang sedang berlibur untuk dapat datang pada basecamp yang telah disediakan untuk mendengarkan edukasi terkait Pentingnya Ekosistem Terumbu Karang dan Ekosistem Terkait Lainya (Khususnya pada Kawasan Taman Bawah Laut). Selanjutnya, setelah diberikan edukasi dibuka ruang diskusi tanya jawab antara para wisatawan dan pemateri. Selain itu, juga diberikan pelatihan singkat menenai pemakaian alat scuba dan menyelam didampingi penyelam terampil.
III. HASIL KEGIATAN
Rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sampai akhir kegiatan ini adalah edukasi dan mengajak wisatawan untuk peduli lingkungan,dengan rincian sebagai berikut :
1. Pengelanan singkat ekosistem bawah laut dan pentingnya ekosistem bawah laut Merupakan langkah awal dari kegiatan program tersebut dengan cara melakukan pendekatan terhadap wisatawan yang berkunjung ke Pulau Pasumpahan. Wisatawan tersebut tidak hanya dari Sei Pisang saja melainkan dari dalam maupun luar Kota padang bahkan ada wisatawan yang datang dari luar Sumatera Barat. Diharapkan para wisatawan mengerti akan pentingnya ekosistem bawah laut terhadap lingkungan.
2. Pelatihan Singkat Pengenalan Menggunakan SCUBA
Pelatihan singkat mengenai scuba, antusias wisatawan sangat tinggi dan memacu adrenalin untuk segera bisa menikmati keindahan bawah laut terutama di kawasan taman bawah laut pertamina. Dan semua wisatawan yang ikut serta dalam kegiatan dapat mencobanya.
3. Peduli Ekosistem Bawah Laut
a. Penanaman terumbu karang oleh wisatawan
Dalam melakukan transplantasi terumbu karang oleh wisatawan, antusias wisatawan sangat tinggi dan mereka ingin melakukannya berkali kali, dan di harapkan terumbu karang yang mereka tanam akan tumbuh dan berkembang.
b. Pemungutan sampah di dasar laut
Hasil yang didapatkan dalam kegiatan pemungutan sampah dasar laut. Banyak sekali sampah-sampah dari tepi pantai baik berupa sampah organik dan non-organik (plastik). Pemungutan sampah terbanyak didapatkan pada bulan pertama hingga bulan ke 3, sedangkan pada bulan ke 4 dan bulan ke 5 sudah tidak banyak lagi sampah ditemui, baik sampah dari dalam perairan Pulau Pasumpahan maupun sampah yang berada di daratan pulau. Maka dari itu mari kita bersama-sama menjaga lingkungan, agar lingkungan kita terlihat bersih serta biota-biota yang ada di bawah laut tetap terjaga dan tidak tercemar oleh sampah.
c. Perawatan
Dalam melakukan perawatan terumbu karang yang ada di area taman bawah laut sebelumnya kita harus sediakan peralatannya yakni gundar gigi atau gundar sepatu yang halus,gunanya untuk membersihkan sedimen-sedimen yang terdapat di terumbu karang, serta melakukan penyisipan terhadap terumbu karang yang sudah mati. Dan melakukan transplantasi pada ornamen yang baru yakni ornamen pagaruyung. Serta melakukan pengecekan tali batas area dan di ganti apabila tali sudah putus atau genting. Dalam melakukan perawatan ini diajak serta juga wisatawan yang jika kemampuan selamnya telah terampil.
Setelah diberikan pemaparan singkat edukasi peduli terhadap lingkungan ekositem bawah laut serta pelatihan singkat pengenalan scuba antusias wisatawan untuk keingintahuannya cukup tinggi mengenai kepedulian lingkungan . dan tidak hanya teori saja yang diberikan pada mereka melainkan pratek langsung menggunakan scuba dan transplantasi terumbu karang.
Dalam pemberian praktek pengenalan scuba, wisatawan diberitahukan mengenai cara menggunakan alat scuba dan cara transplantasi terumbu karang.Pada kegiatan kali ini subtrat sebagai media tanam untuk transplantasi ialah media yang ada di taman bawah laut mulai dari ornamen rangkiang, dom, serta meja-meja transplantasi, disini wisatawan langsung mengunakan scuba untuk melakukan transplantasi tersebut.
Tidak hanya melakukan transplantasi terumbu karang saja melainkan memungut sampah yang ada di dasar laut khususnya di area taman bawah laut dengan penyisiran. Setelah dilakukannya penyisiran sampah yang ada di dasar laut di dapatkan sampah-sampah berupa kaleng-kaleng dan botol minuman kaca serta baju bekas yang diduga dibuang oleh pengunjung yang pernah berwisata ke Pulau Pasumpahan.
Komentar
Posting Komentar